Alumni Perikanan, Ahmad Rabah (kanan), memberi motivasi pada seluruh peserta Temu Alumni Perikanan |
Sebagai sarana untuk menjalin silaturahmi dengan para alumni, jurusan Perikanan menggelar acara acara Temu Alumni Perikanan di Basement Dome (31-1/12/2011). “Mahasiswa Perikanan jangan hanya kuliah di kampus, tapi juga di luar (praktik, red), dan kalian juga sangat dianjurkan untuk bisa bahasa Inggris,” pesan Sri Dwi Hastuti, Ketua Program Studi (Kaprodi) Perikanan mengawali acara.
Acara yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta, baik mahasiswa aktif mupun alumni dari angkatan 1995-2007 membahas tentang kemajuan yang telah diraih oleh Perikanan. “Dulu, Perikanan pernah mendatangkan Andi Malarangeng,” ujar dosen yang akrab dipanggil Wiwi tersebut. Mahasiswa Perikanan paling banyak pada angkatan 2000. Meskipun persaingan Perguruan Tinggi (PT) semakin sengit dalam menjaring mahasiswa baru, tapi peminat jurusan tersebut masih banyak.
“Semoga mahasiswa baru Perikanan tambah banyak. Oleh karena itu, saya berharap didukung oleh mahasiswa maupun alumnus. Kesuksesan para alumnus juga bisa menjadi daya tarik bagi pendaftar,” katanya. Sementara itu, Hany Handayani menerangkan bahwa peluang sektor perikanan masih sangat besar asalkan mau berjuang. “Jangan menunggu kerjaan datang, kalau mencarinya di tetangga sebelah ya nggak ada, apalagi di Jawa,” tegasnya.
Perikanan akan maju, selama manusia butuh makan. Ikan sering dikaitkan dengan makanan, karena proteinnya sangat tinggi dan berkualitas. Meski kelihatan jurusan yang dipandang sebelah mata, tidak sedikit alumnus yang menjadi PNS maupun pengusaha. Menjadi pengusaha tentu lebih baik karena bisa memberi nafkah bagi banyak orang. “Perjuangan Perikanan masih panjang dan kita harus optimis bisa,” ujarnya meyakinkan peserta.
Prestasi Perikanan juga membanggakan. Diantaranya, menjadi finalis Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas), ada juga yang menjadi pemain inti sepak bola UMM. Ia mengungkapkan bahwa jangan melihat keberhasilan dalam jangka pendek, tapi jangka panjang dan setiap mahasiswa Perikanan harus berani menerjang semua tantangan.
Saat ini, Perikanan telah mendapat akreditasi A dan menjalin kerjasama dengan beberapa pihak untuk magang. “Ini pertanda semakin banyak peminat dan luaran yang sukses,” terang Ganjar Adi Wirawan, dosen Perikanan yang juga ikut mengisi acara. Dengan adanya acara tersebut, Ganjar bekeinginan akan ada tindak lanjut berupa berbagi informasi terbaru tentang magang maupun dunia kerja.
Ahmad Rabah, salah satu alumni Perikanan angkatan 2000 yang diundang menjadi pembicara berpesan agar mahasiswa Perikanan tidak hanya berorientasi menjadi PNS, tapi pengusaha. “Perikanan harus mempunyai nilai plus dengan adanya nuansa bisnis dan jiwa pengusaha dari mahasiswa,” tandasnya. Baginya, 17 tahun adalah usia yang tidak sebentar untuk mempertahankan sebuah jurusan. Selama kurun waktu tersebut, jurusan harus berhati-hati untuk menghadapi tantangan ke depan. Ia meyakini bahwa Perikanan akan semakin maju, karena di PT lain aka nada titik jenuh yang disebabkan banyaknya mahasiswa yang mendaftar. Sehingga muncul peluang untuk mendaftar ke UMM. “Meski swasta, kalian tidak perlu berkecil hati, karena sudah didoakan oleh dosen-dosen kalian,” tuturnya disertai tepuk tangan peserta. (hsn)