Belajar Dari Sejarah

Sabtu, 14 Juli 2012 08:23 WIB   Fakultas Pertanian-Peternakan


FPP kembali mendapat kepercayaan untuk bekerjasama dengan perusahaan. Kali ini dari PT Takiron, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang alat pertanian. Penandatanganan MoU antara FPP dengan perusahaan asal Jepang tersebut dilakukan di ruang 507 (27/6). Dalam sambutannya, Dekan FPP, Dr. Ir. Damat, M.P. menyampaikan profil FPP kepada Presiden Direktur PT Takiron, Ken Tsurumoto.

FPP mengelola enam Program Studi (Prodi), yaitu  Agronomi, Agribisnis, Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP), Kehutanan, Peternakan dan Perikanan. Program unggulan yang dimiliki adalah pertanian terpadu. Pilihan program unggulan ini ternyata tidak salah. ”Hal ini terbukti bahwa kata “pertanian terpadu” menjadi salah satu kata kunci di dalam draft visi Strategi Induk Pembangunan Pertanian di Indonesia,” ungkapnya.

KEN TSURUMOTO menyampaikan profil singkat PT TAKIRON di hadapan semua dosen FPP

Konsep ini selaras dengan draft tahun 2013-2045, yang saat ini dibahas oleh tim kecil yang dibentuk oleh Kementrian Pertanian. Salah satu anggota tim kecil ini adalah FPP UMM. Mekanisme penyelenggaraan pendidikan tinggi terus berkembang mengikuti kebutuhan dunia industry, yaitu dengan memberikan pengetahuan (knowledge), keahlian atau keterampilan (skill) dan sikap (attitude).

Sejarah memberikan pelajaran, dimana pada masa tahun 80an ijazah dan knowledge sudah mencukupi untuk seseorang masuk dunia kerja. Perkembangan selanjutnya pada masa tahun 90an, ijazah, pengetahuan dan keterampilan menjadi syarat untuk memasuki dunia kerja professional, dan sejak tahun 2000an, untuk memasuki dunia kerja seseorang dituntut untuk memiliki lebih dari 3 syarat, yaitu ijazah, pengetahuan, keterampilan dan juga kedewasaan sikap (good attitude).

”Perkembangan kebutuhan dalam dunia professional tersebut menuntut pendidikan tinggi untuk dan harus menyesuaikan diri,” katanya. FPP bertekad untuk mendidik sarjana paripurna yang siap memasuki dunia kerja, baik sebagai pencari maupun pencipta lapangan kerja, link and match sesuai dengan kebutuhan tahun 2000an. Dengan secara terus menerus selalu berupaya meningkatkan kualitas dan membangun kepercayaan dari stakeholder.

Pilihan tersebut terbukti tidak salah. Hal itu dapat dilihat dengan semakin mengingkatnya kepercayaan dari banyak perusahaan yang meminta alumni FPP sebelum mereka lulus. ”Kerjasama dengan PT Takiron Indonesia tersebut untuk melengkapi kerjasama yang selama ini sudah dikembangkan oleh FPP sebagai salah satu strategi untuk mewujudkan FPP yang unggul dan senantiasa berupaya menjadi yang terbaik,” imbuhnya.

Beberapa kerjasama yang telah dikembangkan oleh FPP antara lain dengan Functional Research, Nasional Institute of Livestock and Grassland Science (Japan), PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA), PT Kaltim CT Agro, PT Alegria dan lain sebagainya. Melalui kerjasama ini, diharapkan dapat meningkatkan relevansi, yang senantiasa mengembangkan iptek yang link and match kebutuhan tahun 2000an, khususnya pada pengembangan pertanian terpadu di Indonesia.

Ken mengaku senang bisa menjalin kerjasama dengan PT Takiron yang telah berusia 90 tahun. ”Saya harap kerjasama ini bisa memberikan manfaat bagi pihak FPP dan perusahaan kami,” ungkapnya.


Shared: