Dosen FPP Diseminasikan Teknologi Pengembangan Bibit Tanaman Anggrek dan Tanaman Hias di Desa Panggung Duwet Kabupaten Blitar

Senin, 02 Desember 2019 14:05 WIB   Fakultas Pertanian-Peternakan

Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan suatu kegiatan diseminasi (penyebaran) teknologi yang ditujukan kepada kelompok PKK dan Karang Taruna Desa Panggung Duwet Kabupaten Blitar. Teknologi yang dideseminasikan adalah teknologi pengembangan bibit tanaman anggrek dan tanaman hias yang lebih prakris efektif dengan teknologi media Maigro mix dan Maigro zpt. Teknologi Tepat Guna (TTG) ini adalah media yang dapat membantu pertumbuhan bibit anggrek yang tidak memiliki cadangan makanan dan zpt untuk stimulasi perakaran untuk tanaman hias yang dikembangkan Dr. Fatimah Nursandi MSi bersama timnya untuk tujuan praktis pembibitan tanaman anggrek dan tanman hias bagi masyarakat yang membutuhkannya.

Diseminasi oleh dosen ini di Desa Panggung Duwet Kabupaten Blitar diawali dengan komunikasi tim pengabdian dengan Bapak Kepala Desa, Ibu PKK dan Pemuda Karang Taruna yang pada dasarnya ingin desanya berkembang dan ekonominya tumbuh. Kondisi desa ingin dibuat lebih hijau, lebih segar, masyarakatnya bisa terdorong memanfaatkan pengembangan tanaman yang dapat menghijaukan lingkungan desanya tetapi juga memiliki nilai ekonomi. Kegiatan tersebut berjalan karena  Program Hibah Kemenristekdikti yaitu Program Diseminasi Teknologi bagi Kelompok Masyarakat untuk Tahun 2019 yang dapat membiayai kegiatan yang diharapkan. Program diseminasi teknologi akhirmya dapat memfasilitasi kelompok PKK dan Karang Taruna dapat memperoleh informasi, lebih banyak yang timbul kesadaran, menerima, memanfaatkan dan akhirnya memulai belajar menerapkan teknologi pembibitan tanaman anggek dan tanaman hias dengan teknologi Maigro mix dan Maigro zpt.

“ Pengenalan awal terhadap teknologi yang akan dikembangkan kelompok PKK dan Pemuda Karang Taruna Desa Panggung Duwet dilakukan dengan mengikutkan 6 penggerak utama PKK dan Karang Taruna pada Pelatihan Budidaya Anggrek dan Tanaman Hias di Mitra Anggrek Indonesia. Pelatihan terlaksana selama 4 hari dengan materi teori sehari dan 3 hari praktek. Pelatihan lebih interaktif  karena juga diikuti oleh 15 Guru SMK Negeri Tulungagung. Pelatihan mampu membuka wawasan mereka, meningkatkan minat dan semangat berlatih yang lebih”. Kata Fatimah Nursandi.

Program ini pada akhirnya memunculkan kesepakatan dengan Kepala Desa untuk mefungsigandakan kantor PKK yang kurang terurus dan kurang berfungsi, dirubah atau dimanfaatkan sebagian untuk Laboratorium untuk kegiatan Kultur Dalam Botol (In Vitro) bibit anggrek, termasuk dapur dan ruang pembuatan media tanam in vitro, sebagian lainnya untuk ruang pertemuan dan kantor PKK. Juga kemudian kelompok PKK dan Karang Taruna difasilitasi untuk membuat green house sebagai tempat pengembangan dan pemeliharaan anggrek dan tanaman hias, sarana tandon air dan sistem penyiraman. Letak green house berjarak 500 meter dari Laboratorium Kultur In Vitro, berdiri di lahan desa yang direncanakan sebagai taman desa, dan sarana olah raga masyarakat (sudah ada lapangan volly dan sedera akan dibangun kolam renang).

“ Tidak cuma laboratorium kultur pembibitan anggrek dan green house, program diseminasi yang dibawa Dr. Fatimah Nursandi dan tim juga membantu Karang Taruna membangun bengkel kayu untuk pemanfaatan limbah yang ada di desa kami yaitu kayu sebitan (sisa pemotongan), kayu sisa dari pembuatan produksi kerajinan kayu (pintu, kusen, mebeler dan lain-lain). Sekarang kita bisa membuat produk kreatif dari limbah kayu berupa pot anggrek, pot gantung, rak tanaman hias, dan juga enkas yang sangat penting dalam proses produksi bibit anggrek”, kata Ketua Karang taruno yaitu Turminanto. “ Kami juga dibantu progres pemasarannya oleh bapak ibu dosen ini, termasuk produknya diikutkan dan dipasarkan di Pameran Anggrek ‘Shining Orchid Show’ di Kota Batu. Kami ingin terus berproses, kami yakin modal awal (laboratorium, dengan sarananya (autoklaf kapasitas 130 botol sekali proses, 4 enkas, 4 rak botol kultur, kompor gas dan gasnya, pinset, pinset sendok, api bunsen,  green house dan berbagai tanaman anggrek dan hias, aneka peralatan bengkel, yang telah kami dapatkan bisa terus kami kembangkan.  ” paparnya.

Indikasi Desa Panggung Duwet akan tumbuh dan berkembang dengan lingkungan yang hijau bahkan indah, terlihat ketika masyarakat Kelompok PKK dan Karang Taruna dikumpulkan di Aula Balai Desa, untuk dijelaskan tentang Program Diseminasi Teknologi ini dan dilanjutkan pelatihan Budidaya Tanaman Anggrek dan Tanaman Hias tanggap mereka sangat antusias. Walaupun ada jeda waktu untuk mereka ‘isoma dan kembali ke rumah’, ketika waktunya pelatihan sesi keduanya mereka hampir keseluruhan peserta kembali mengikuti. Selama ini kalau mereka dibiarkan pulang maka sangat kecil mereka akan balik kembali. Mereka banyak bertanya, praktek dengan antusias, hasil kegiatan praktek boleh mereka bawa pulang untuk ditanam dirumahnya masing-masing.

Keterangan gambar: Dr. Fatimah Nursandi dan tim memberi pelatihan budidaya dan pemasaran anggrek, Bapak Winarno selaku Kepala Desa Panggungduwet duduk paling kanan tekun mengikuti pelatihan  (atas), Ibu-ibu PKK antusias praktek aklimatisasi dan memindah bibit ke pot yang lebih besar (tengah), sebagian investasi yang diberikan yaitu autoklaf kapasitas 139 botol, enkas, green house, media Maigro mix, bibit dan indukan untuk dikembangkan (bawah).

Empat bulan progres kegiatan, paling tidak kegiatan diseminasi teknologi kultur in vitro pembibitan dengan media Maigro mix dan Maigro zpt serta bengkel kreatif berbasis limbah sebitan kayu telah mampu memberi aktivitas baru, harapan baru, dan peluang ekonomi baru. Mereka sudah terbukti mampu menanam anggrek dalam botol, sudah terbukti sukses mampu mengaklimatisasikan anggrek dalam botol ketika harus dikeluarkan dan hidup pada lingkungan baru di luar botol, mampu memelihara tanaman remaja, tanaman indukan, menyilang. Ceritanya mereka juga sudah mulai berpikir memutar modal yang sudah diterimanya karena sudah mulai banyak masyarakat yang melirik untuk membelinya. (unt-s).

Shared: