Rabu (23/11) lalu telah diselenggarakan konferensi bergengsi di Fakultas Pertanian Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang bertaraf internasional yaitu ICoN-BEAT (International Conference on Bio-Energy and Environmentally Agricultural Technologies). konferensi ini telah diadakan ke-3 kali ini. Tema yang diusung pada konferensi ke 3 ini adalah bioenergy dan pertanian yang ramah lingkungan.
Rahayu relawati selaku ketua pelaksana menjelaskan tujuan adanya konferensi ini adalah sebagai batu loncatan untuk bertukar informasi tentang ilmu-ilmu pertanian dan peternakan dari dalam maupun luar negeri. Konferensi ini mendatangkan 4 pemateri hebat dari UMM dan juga luar negeri. Konferensi ini diikuti oleh seratusan mahasiswa FPP melalui aplikasi virtual yaitu zoom meeting. Namun ada pemateri yang hadir secara offline.
Konferensi ini dibuka oleh Wakil Rektor 1 Bapak Dr. Ir. Syamsul Arifin, M.Si. ia mengungkapkan apresiasinya terhadap konferensi ini, dengan harapan konferensi ini terus berkelanjutan tidak putus sampai di kegiatan pada hari itu. “saya berharap ini bukan terakhir, saya senang dan apresiasi terhadap effort kegiatan yang dilaksanakan ini” kata Syamsul. Lalu acara dibuka dengan membaca Basmallah bersama dan presentasi dari pemateri segera berlangsung.
Pemateri pertama yaitu ada Prof. Dr. Ir. Hj. Noor Harini, MS dari UMM yang membahas tentang pangan fungsional. Sebut saja bu Noor, pangan fungsional menjadi materi pertama di konferensi tersebut. Bu Noor menjelaskan tentang pangan fungsional merupakan makanan yang, selain menyediakan nutrisi dan energi, dapat memodulasi satu atau lebih fungsi yang terarah dalam tubuh dengan meningkatkan respon fisiologis tertentu dan/atau dengan mengurangi risiko penyakit. Banyak makanan yang dapat dimakan, namun kurang bergizi dan tidak dapat menjaga kekebalan tubuh. Jadi, pangan fungsional termasuk pangan yang aman bagi tubuh. Hal ini karena pangan tersebut dapat menjaga agar tubuh kita terhindar dari racun makanan lain yang kita konsumsi. Ini sangat bermanfaat sekali untuk para penikmat makanan bahwa tidak boleh makan sembarangan.
Sementara itu Prof Farhid Hemmatzadeh. DVM, Phd dari University of Adelaide, Australia membahas mengenai topik virus penyakit Newcastle yang baru muncul, sekarang menjadi ancaman global. Virus ini terdapat pada hewan ternak seperti ayam. Virus ini sangatlah merugikan baik pengepul maupun peternak. Penyakit virus ini memang menjadi ancaman bagi peternak ayam khususnya. Farhid juga menjelaskan indicator penyakit Newcastle ini menyerang ayam.
Pemateri ketiga ada Sawita Suwannarat, Ph.d membahas tentang plasma dingin untuk mengontrol penyakit tular benih. Plasma ini dapat bermanfaat untuk banyakk bidang, seperti hasil ternak, benih, tanaman, dan masih banyak lagi. Sawita menjelaskan juga secara detail mengenai klasiifikasi plasma dan komponennya, serta bagaimana rumus kimia dan pengaplikasiannya. Plasma ini sangat bermanfaat untuk menjaga benih dipenyimpanan agar tidak menular kebenih yang lain. Jika menular, maka kettika ditanam benih tersebut tidak dapat masimal pertumbuhannya.
Materi penutup dari Dr. Ir. Joachim J. Schouteten menutup konferensi dengan topik yang menarik, mengenai penilaian konsumen terhadap pengalaman konsumsi produk makanan. “Konsep pada produk makanan yaitu adanya hubungan dengan emosional, kegunaannya, dan penampilannya” jelas Joachim. Intinya ia menjelaskan bagaimana konsumen menilai produk tersebut dari penampilan produuk, rasa, warna produk dan banyak lagi.