Melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dihadapkan pada persoalan tingginya angka penderita demam berdarah.
Hal itu dialami kelompok 10 KKN UMM di Desa Jambesari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Persoalan tersebut, menumbuhkan daya inovasi para mahasiswa dengan meramu spray anti nyamuk dari bahan-bahan alami dan ramah lingkungan.
"Ide kami membuat spray anti nyamuk dengan bahan alami ini, untuk mencari solusi sehingga masyarakat tidak selalu bergantung pada lotion dan spray pembasmi nyamuk pabrikan. Yang notabene banyak mengandung bahan-bahan zat kimia dan cukup berbahaya bagi kesehatan. Di antaranya beresiko menyebabkan gangguan pernapasan," terang Dinda Muni Nurhandini, anggota Divisi Kesehatan KKN 10 UMM.
Diciptakannya spray ini juga sebagai solusi bagi masyarakat yang alergi dan sensitif terhadap lotion anti nyamuk. Spray ini memanfaatkan potensi pembudidayaan buah jeruk di Desa Jambesari, yang belum mampu termanfaatkan dengan baik.
"Fogging dan program 3M plus juga belum cukup efektif untuk mengurangi penyebaran penyakit mematikan ini," ucap Dinda Muji, selaku pencetus ide.
Bahannya sendiri terdiri dari serai, kulit jeruk, dan cengkeh. Serai terbukti dapat mengusir nyamuk. Sementara aroma kulit jeruk tidak disukai oleh nyamuk karena terdapat senyawa limonene di dalamnya. Juga bunga cengkeh yang terbukti mempunyai senyawa bioaktif terhadap adanya serangga.
"Semua bahan mudah didapatkan dan harganya terjangkau," ucap Refa Maulana, selaku koordinator divisi kesehatan dan lingkungan.
Adanya spray anti nyamuk alami ini, mendapatkan apresiasi dari Ketua Posyandu Desa Jambesari, Atik. "Bukan hanya mengusir nyamuk, produk ini juga berpotensi menjadi produk unggulan desa. Kami berterimakasih atas inovasi berharga mahasiswa UMM ini," ujarnya.
SINDOnews