Ibu Desiana Nuriza Putri, Dosen FPP UMM, yang Sedang Melanjutkan Studi S3 nya di Universitas Ghent, Belgia. (Dokpri)
MALANG — Dosen Fakultas Pertanian Peternakan UMM, Ibu Desiana Nuriza Putri yang lebih akrab disapa Bu Desi ini sedang melanjutkan studi S3 nya di Universitas Ghent yang ada di Belgia. Beliau diketahui melanjutkan studi S3 fokus pada sensory analysis science.
Menjalani kegiatan ramadhan di negara Eropa yang merupakan negara minoritas akan muslim dapat dikatakan cukup sulit. Begitu pula yang dirasakan oleh Bu Desi. Tentunya hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi beliau selama menjalankan studi di Universitas Ghent, Belgia saat bulan Ramadhan.
Kesulitan yang beliau rasakan selama Ramadhan di Eropa ialah durasi waktu yang lebih lama daripada di Indonesia. Masyarakat muslim di Belgia menjalankan ibadah puasa selama kurang lebih 17 jam. “Di Belgia ini, karena muslim adalah agama minoritas, maka sulit menemukan masjid dan juga komunitas muslim. Di sini kita harus jeli melihat kehalalan makanan sebelum membelinya,” Ujar Bu Desi
Adanya perbedaan budaya dalam kehidupan sehari-hari yang tentunya sangat berbeda sekali dengan di Indonesia.
“Di sini saya merasakan adanya perbedaan budaya, misalnya seperti di Belgia harus ada appointment saat mengurus apa-apa, disini juga semuanya sudah serba elektronik. Di sini semuanya sudah cashless, paperless, dan diwajibkan punya social security. Lalu, untuk para PhD student harus punya asuransi cyber, karna di Belgia ini data termasuk hal yang sangat penting.” Jelas Bu Desiana
Bu Desi menjelaskan bahwa di Belgia dan di negara-negara Eropa umumnya PhD student bukan dianggap sebagai murid, namun sebagai karyawan. Beliau juga menjelaskan kegiatannya setiap hari adalah bekerja kantoran, mendesain penelitian sebelum masuk ke laboratorium, mengumpulkan data, dan melakukan rapat dengan koleganya di sana. Beliau juga menceritakan hal-hal menarik yang ia temukan selama di Belgia. Ghent merupakan kota yang cantik. “Belgia berada pada jantung Eropa, inilah yang membuat banyak perusahaan melakukan test konsumen di Belgia, jadi tinggal di Belgia berasa tinggal di seluruh Eropa.” Ujar Bu Desiana
Beliau menambahkan bahwa koleganya di Belgia selalu support ketika puasa, “Kolega saya disini support dengan puasa saya, mereka secara eksplisit mengutarakan ‘Good luck and we support you’” Tambah Bu Desiana.
