Kolaborasi TNI AU dan UMM, Ciptakan Harmonisasi Ketahanan Pangan melalui Kesejahteraan Petani

Selasa, 17 Desember 2024 01:43 WIB   Fakultas Pertanian-Peternakan

Demi menyongsong Indonesia emas 2045, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memperluas jaringan kerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Kolaborasi ini ditandai dengan penyelenggaraan seminar bertajuk “Kemampuan Wilayah dalam Mendukung Program Ketahanan Pangan & Makanan Bergizi” sekaligus penandatanganan pernyataan bersama, 16 Desember 2024 lalu.

Melalui adanya seminar ini, diharapkan terbentuknya kolaborasi sinergi antara pihak akademisi, instansi pemerintah, dan masyarakat guna mengembangkan visi besar Indonesia menuju Indonesia emas 2045.
“Memang benar, ketahanan pangan merupakan isu krusial yang tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Ini membutuhkan orkestrasi yang harmonis dimana, semua elemen bangsa memiliki peran strategis untuk menciptakan lingkungan harmonis dan berdaya saing kuat,” ucap Marsda TNI AU Andi Wijaya selaku Asisten Potensi Dirgantara, Kepala Staf Angkatan Udara.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa adanya TNI AU sebagai salah satu sektor pendukung bukan menjadi pelaku utama dalam menyongsong ketahanan pangan, melainkan adanya TNI menjadi salah satu pelindung untuk mengamankan sumber daya alam yang ada di Indonesia.

Fokus utama dalam menyongsong ketahanan pangan adalah pada kesejahteraan dan inovasi di sektor pertanian. Diyan Anggraini dari PT Thara Jaya Niaga juga memberikan pendapat bahwa inovasi dan hilirisasi produk pertanian menjadi kunci dalam memaksimalkan potensi ekonomi di sektor ini.
“Ketahanan pangan tidak bisa terwujud tanpa kesejahteraan petani. Kita harus mendorong peningkatan pendapatan petani dan menciptakan ekosistem yang baik dari hulu hingga hilir. Contohnya saja seperti negara Thailand dan Vietnam yang telah berhasil memanfaatkan sisa produksi pertanian menjadi nilai tambah ekonomi yang kompetitif,” sambungnya.

Diyan juga menyoroti pentingnya memaksimalkan bahan by produk dari pertanian, seperti dedak atau sekam padi. Kedua bahan tersebut belum banyak dimanfaatkan scara optimal di Indonesia dan berakhir hanya menjadi pakan ternak saja. Padahal, kedua bahan by produk tersebut juga memiliki nilai jual tinggi di pasar global.

Untuk itu, Rektor UMM, Prof. Dr. Nazarudin Malik, SE., M.Si juga menyampaikan komitmen perguruan tinggi untuk mendukung ketahanan pangan melalui inovasi di sektor pertanian organik dan pemberdayaan petani lokal.
“Kami telah membuktikan bahwa perguruan tinggi mampu menjadi motor penggerak kesejahteraan petani. Melalui kerjasama ini, harapannya dapat tercipta sinergi berkelanjutan dalam mendukung kemandirian pangan nasional dan visi Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.
Melalui program Center of Excellent milik UMM juga turut mengambil peran dalam menyongsong ketahanan pangan. Didikan dan binaan mahasiswa melalui program CoE ini dapat menjadi bekal untuk mengabdikan diri kepada masyarakat demi terciptanya kehidupan yang berkelanjutan.

Terakhir, Prof. Dr. Ir. Aris Winaya, M.M., M.Si., IPU, ASEAN Eng selaku Dekan Fakultas Pertanian-Peternakan (FPP) UMM menyampaikan bahwa pelaksanaan kerjasama ini kedepannya bisa dikembangkan sesuai lingkup Tri Dharma perguruan tinggi yang bersinergi dengan TNI AU agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung.
“Melalui adanya kolaborasi ini semoga dapat menjadi bekal kami dalam mempersiapkan mahasiswa UMM siap terjun ke masyarakat. Melalui adanya program CoE dan entrepreneurship menjadi pendorong dan bekal mahasiswa untuk siap melaksanakan dan menyukseskan visi Indonesia emas 2045,” ucapnya mengakhiri.

Shared: