Lulusan Terbaik FPP, Ujian Skripsi dengan External Examiner dari Top 100 QS World University

Rabu, 26 Januari 2022 21:21 WIB   Fakultas Pertanian-Peternakan

Ujian Faradiba dengan External Examiner (Paling kiri) dan Internal Examiner

Pada gelaran wisuda periode ke 4 (18/1), wisudawan terbaik Fakultas Pertanian Peternakan (FPP) diraih oleh Faradiba Hijriani Harahap, STP dari prodi Teknologi Pangan. Fara, panggilan akrabnya, meraih IPK 3,98 dengan mengusung judul skripsi “Pengaruh Rasio Juice Umbi Bit dengan Sari Empulur Nanas dan Konsentrasi Karagenan Dari Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Terhadap Kualitas Permen Jelly”. Prestasi sebagai lulusan terbaik ini pantas disematkan kepada Fara, karena penelitiannya diuji oleh external examiner. Ujian dengan external examiner ini merupakan kali kedua yang diadakan oleh prodi Teknologi Pangan.

Ujian skripsi Faradiba diselenggarakan secara online, dengan menghadirkan penguji dari eksternal yakni Teresa G.Valencak, Ph.D yang merupakan dosen dari Zhejiang University, China, sementara Rista Anggriani, STP.MP.MSc sebagai penguji internal. Zhejiang University sebagai peringkat 45 pada QS Ranking World merupakan mitra FPP. Kegiatan dengan melibatkan external examiner dilakukan sebagai terobosan dalam rangka mewujudkan misi sebagai fakultas yang bereputasi ASEAN pada tahun 2030. Kegiatan ini juga merupakan program kerja UMM untuk Internasionalisasi program studi, lembaga, dan pusat studi.

Permen Jelly Hasil Riset Faradiba

Mahasiswi dibawah bimbingan Prof.Dr.Ir. Noor Harini, MS dan Dr.Ir.Warkoyo, MP.IPM ini, mengaplikasikan karagenan dari rumput laut Eucheuma cottonii sebagai gelling agent pada permen jelly umbi bit dikombinasi dengan nanas. “Permen jelly hasil penelitian ini mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi yakni sebesar 70%, sehingga permen ini dapat direkomendasikan sebagai pangan fungsional”, ujar Faradiba. “Permen jelly ini bisa dikatakan sebagai permen yang halal karena menggunakan gelling agent dari nabati (rumput laut)”, tambah Noor. Dosen pembimbing I dari Faradiba ini memang berkecimpung pada penelitian untuk mencari alternatif gelling agent selain gelatin. Hal ini dikarenakan titik kritis kehalalan pangan itu jika menggunakan bahan dari hewani seperti gelatin. Sementara Teresa mengungkapkan ketertarikan pada hasil penelitian Fara ini. “In China, I have never found out a seaweed-based jelly candy”, ungkap Teresa. “This product is very innovative, especially using local ingredients”, tambahnya. (RAN/hum)

Shared: