SELAMAT: Wisudawati terbaik FPP berfoto bersama jajaran Dekanat |
Sebelum pelaksanaan wisuda, FPP selalu menyelenggarakan kegiatan soft skill pada para calon wisudawan dengan mengundang dosen Psikologi, Yudi Suharsono, untuk memberi pengetahuan sekaligus motivasi tentang menghadapi dunia kerja di 507 pada Yudisium periode II 2012 (22/2). “Ada beberapa hal penting yang harus anda lakukan dalam dunia kerja, yaitu menjadi pribadi yang konsisten, artinya jangan jadi kutu loncat, karena banyak pelamar yang sudah diterima kemudian beberapa bulan kemudian pindah kerja,” ungkapnya.
Bekerjasama, mampu bertahan dalam situasi sulit, mempunyai rasa humor merupakan beberapa hal lain yang harus diaplikasikan dalam dunia kerja. Yang tidak kalah penting adalah jangan membiasakan untuk menunda pekerjaan, sekalipun pekerjaan agak kecil. Karena kalau kalau sudah kebiasaan, akan terus dilakukan. “Ketika anda sudah punya skill yang bagus, pertahankan, dan biasakan untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu,” tegasnya.
Tidak hanya seputar motivasi yang dibeberkan, tetapi Yudi juga melatih peserta dengan membuat CV dengan rinci. Ia mengatakan pada peserta bahwa jika mereka memiliki skill lebih harus dicantumkan didalamnya. Kelebihan itulah yang akan dipertimbangkan oleh perusahaan. “Pada dasarnya, perusahaan dan anda memiliki kepentingan yang sama. Perusahaan butuh anda dan sebaliknya. Karena itu, anda layak menentukan gaji, dengan catatan skill anda harus lebih dari pelamar lain yang tentunya bisa menguntungkan perusahaan,” ujarnya.
Ia mengingatkan untuk tidak lupa menyertakan skill tambahan dari pelatihan yang didapat selama kuliah, seperti aplikasi internet, Program Pembentukan Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK). Hal yang tak dibenarkan pada pembuatan CV adalah memanipulasi data. “Jangan coba-coba untuk memanipulasi isi CV anda demi mendapat pekerjaan, akibatnya bisa fatal,” tegasnya memperingatkan.
Pada hari kedua (23/2), Dekan FPP, Damat, seperti pada yudisium sebelumnya, memberi wejangan singkat untuk masa depan mahasiswanya. Baginya, pembelajaran di kampus memang telah usai, namun pembelajaran sebenarnya masih harus dilakukan sepanjang masa. “Tantangan terbesar adalah ketika anda sudah lulus, dan anda harus bisa menaklukkan tantangan demi tantangan,” tandasnya.
Dosen Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) tersebut menekankan pentingnya soft skill untuk dapat menaklukkan persingan dunia kerja yang sangat ketat. Ia menyebutkan penelitian yang bersumber dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, bahwa 85% soft skill menentukan kesuksesan. Setiap mahasiswa juga harus bisa memotivasi dirinya sendiri untuk menggapai impian.
Pesan dosen pengampu mata kuliah Lemak Minyak tersebut sebelum mengakhiri wejangannya adalah agar setiap peserta memiliki impian, karena tanpa impian berarti mati. “Jika ingin motivasi anda terus tumbuh dan kuat, berkumpullah dengan orang-orang yang punya impian,” katanya. Sesi terakhir adalah pembacaan tiga wisudawan terbaik tingkat fakultas. Wisudawan terbaik pertama diraih Dwi Libriyanti dari Jurusan Agribisnis dengan perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,90. Kedua adalah Khoiriyah, Jurusan ITP, dengan IPK 3,63. Dan yang ketiga yaitu Ummatun dari Jurusan Agribisnis dengan IPK 3,62. Masa studi ketiganya adalah 3,5 tahun.