Thumbnail Podcast FPP yang kedua Channel Youtube Fakultas Pertanian Peternakan UMM |
Podcast FPP kedua yang ditayangkan dalam channel Youtube Fakultas Pertanian Peternakan UMM ini mengangkat obrolan tentang bertani cerdas atau yang dikenal dengan “smart farming”. Narasumber yang dihadirkan adalah bapak Dr.Ir.Wahono, MT., dosen jurusan Agroteknologi, FPP, UMM dengan dipandu Rista Anggriani, STP.MP.MSc sebagai host. Narasumber tersebut merupakan pencipta teknologi drone (pesawat tanpa awak) yang canggih dalam rangka menghadapi Revolusi Industri 4.0. Drone tersebut sudah diaplikasikan untuk pertanian cerdas di areal persawahan milik UMM yang berlokasi daerah Tegalgondo, Kabupaten Malang.
Pertumbuhan produktivitas yang menurun, keterbatasan lahan garapan dan perubahan iklim, membutuhkan alat dan teknik pertanian yang inovatif yang berbasis teknologi digital. “Smartfarming bertujuan mengoptimasi hasil pada lahan pertanian dengan peralatan modern”, ujar Wahono. Semakin sedikitnya tenaga manusia yang mau mengolah lahan persawahan, dikarenakan generasi milenial yang kurang tertarik untuk terjun langsung di lahan, mendorong untuk menciptakan tenologi pertanian digital yang relevan dengan generasi milenial. “Harapannya, anak muda sudah tak malu lagi untuk mengolah lahan persawahan, sehingga bidang pertanian bisa dianggap keren”, tambahnya.
Pada Podcast tersebut, dibahas tentang drone yang diciptakan Dr.Ir.Wahono, MT yang terdiri dari 3 fungsi yakni Motodoro MX dan Farm Mapper yang berfungsi untuk memetakan lahan, dan SRI (Spraying Robot Indonesia) sebagai penyemprot pupuk maupun pestisida. “Berapa luasan lahan yang mampu disemprot oleh SRI?”, tanya Rista.”SRI mampu menyemprot 1 ha dalam dalam waktu 15-20 menit”, jawabnya. “Jika penyemprotan dikerjakan manual, maka untuk 1 ha membutuhkan sekitar 2 pekerja yang terselesaikan dalam 1 hari. Lebih efektif menggunakan drone kan?”, ujarnya.
Pendengar Podcast FPP merespon dengan berbagai macam pertanyaan. “Apakah teknologi drone ini bisa diaplikasikan pada bidang selain pertanian?”, tanya mahasiswa jurusan Kehutanan. Dr.Ir.Wahono, MT menjawab bahwa drone ini selain bisa untuk memetakan potensi hasil pertanian, potensi hama dan penyakit pertanian, bisa juga diaplikasikan di bidang kehutanan untuk memetakan jumlah bahkan jenis pohon di kawasan hutan, bahkan bisa juga berperan di bidang pertahanan. Podcast tersebut ditutup dengan quote “Bertanilah secara cerdas, maka masalah pangan tuntas”, ujar host yang diiyakan oleh narasumber. (RAN/hum).