Profesionalitas dan Ketekunan bekal Disertasi Maksimal

Senin, 15 Desember 2014 16:27 WIB   Fakultas Pertanian-Peternakan

Dr. Ir. Istis Baroh, MP (foto sebelah kiri)
Dr. Ir. Syarif Husen, MP (foto sebelah kanan)

“Komoditas kopi merupakan salah satu komoditi hasil pertanian yang menjajikan, meski hanya menempati rangking 4 dari seluruh komoditi ekspor di Indonesia”, ungkap Ibu Istis salah satu dosen Agribisnis ini. Ibu Istis merupakan salah satu dosen berprestasi di Fakultas Pertanian Peternakan yang kali ini beliau telah membuktikan prosesi pendidikan dalam menempuh gelar doktor atau S3 dengan masa studi 5 semester saja. Pembina UKM PSM ini mengungkapkan kunci dalam segala upaya ialah terus bersemangat, profesional dan bersegera. Ibu Istis menyatakan tidak mudah untuk mendapatkan prestasi sedemikian karena cukup banyak pengorbanan yang dilakukan. Pemilik nama lengkap Istis Baroh ini berasumsi bahwa masa studi yang terlalu lama akan memperhambat kinerja lainnya, terlebih masih minimnya tenaga pendidik terlebih di jurusan Agribisnis.

Komoditas lokal lain yang menjadi sorotan ialah mangga. Buah tahunan ini menarik perhatian sosok Dr. Ir. Syarif Husain, MP. Beliau mengungkapkan ketertarikan terhadap buah tropis ini sejak beliau mendapatkan hibah riset dari DIKTI pada tahun 2000. Jawa Timur dengan predikat pemasok buah mangga terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara, membuat Dr.Syarif “melek” terhadap buah yang memiliki karakteristik manis dan berserat ini. Awal mula, beliau menelaah teknologi molekuler yakni seleksi dini mangga hibrida guna meningkatkan kualitas komoditas tersebut. Berbagai tantangan dan hambatan diakui dosen lulusan S1 Universitas Jendral Soedirman (Unsoed) dalam perjalan risetnya, seperti turunnya hujan yang menghambat kinerja penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT). Namun adanya hambatan ini, bapak berusia genap 50 tahun ini mengadakan fruit bagging yakni pembungkusan terhadap buah mangga yang masih berusia 60 hari dengan kemasan khusus sehingga tidak terserang lalat buah. Tidak hanya hibah dari DIKTI, sejak tahun 2013, Syarifmendapatkan hibah atas penelitian merakit mangga pendek dari Penelitian Unggulan Strategis Nasional. Mengenai studi S3, beliau meyatakan tidak sulit untuk menyelesaikan masa pendidikan dijenjang tersebut, bahkan beliau sangat menikmati perjalan studi ini, beliau menambahkan peserta didik hanya perlu menekunkan diri, menyiapkan atau memiliki road map yang jelas serta mau menerapkan ilmu tersebut di masyarakat. Hal ini yang mendasari kesuksesan bapak tiga anak iniuntuk giat dalam menyelesaikan studinya, tentunya akan menjadi semangat tersendiri bagi mereka yang hendak melanjutkan studinya.

 

Shared: