Tutorial Tingkatkan Nilai

Rabu, 04 April 2012 13:58 WIB   Fakultas Pertanian-Peternakan

PERBAIKAN NILAI : Kusriningrum Rochiman (kanan) menjelaskan tutorial rancob kepada dosen-dosen FPP

Bukan hal yang mengherankan jika mahasiswa merasa kesulitan dengan mata kuliah rancangan percobaan yang sarat dengan perhitungan. Karena muncul masalah tersebut, maka Fakultas Pertanian-Peternakan (FPP) menggelar acara kuliah tamu tentang gagasan pembelajaran dengan tema “Tutorial Dengan Pengetrapan Soal Serupa Tapi Tak Sama Dalam Mengingkatkan Kualitas, Pemahaman, dan Penguasaan Rancangan Percobaan (Rancob) (19/1/2012) di 507.

Tamu yang diundang adalah guru besar Fakultas Pertanian Universitas Airlangga (Unair)), Prof. Dr. Kusriningrum Rochiman. Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan tentang metode bagaimana mengingkatkan nilai mata kuliah rancob. “Selama ini, banyak mahasiswa yang bingung dengan rancob,” tutur dosen Agroteknologi tersebut.

Pada dasarnya, rancob biasanya untuk statistik percobaan. Mata kuliah tersebut harus dikuasai secara keseluruhan untuk mendapatkan hasil yang baik. Diperlukan pengertian dan pengusaan mendalam agar dapat dilaksanakan dengan baik. Setelah menguasai dan memahami, hasilnya bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. “Rancob bisa menggunakan komputer asalkan data masukannya tepat, karena komputer hanya sebagai alat bantu,” terangnya.

Untuk mata kuliah rancob idealnya lebih dari 3 SKS, karena kalau hanya 2, bisa menyebabkan nilai rancob di bawah 60. “Padahal kalau mereka (mahasiswa) sudah tau caranya, pasti senang,” ungkap dosen berkacamata tersebut. Yang disayangkan adalah ketika dosen menanyakan pada mahasiswa apakah mereka sudah mengerti, mereka menjawab sudah mengerti. Ketika diskusi, mereka juga terlihat kurang aktif, baik dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan. Sehingga nilai yang didapat kurang memuaskan.

Metode tutorial tersebut telah dilaksanakan sejak 2003 hingga sekarang. Rancob dua SKS terdiri dari satu jam tatap muka dua jam tutorial. “Setiap minggu ada PR untuk dikumpulkan minggu depannya, tapi soalnya tidak sama persis,” kata dosen yang menetap di Surabaya itu. Metode pelaksanannya posisi kelompok melingkar. Setiap tutor membimbing satu kelompok yang terdiri dari tiga grup. Dosen hanya bertindak sebagai pengawas. Jika pekerjaan yang dikerjakan mahasiswa salah, langsung dibantu untuk membetulkan oleh tutor.

Di akhir acara, dekan FPP, Damat, memberikan apresiasi kepada Rochiman. “Terima kasih atas semua penjelasan Bu Kusriningrum. Saya yakin metode ini sangat bermanfaat bagi semua dosen FPP. Dan saya juga berharap bapak ibu dosen semakin bersemangat dan bergairah untuk mengajar rancob dengan tutorial agar hasilnya bisa maksimal,” ungkapnya menutup acara.

Shared: