Prof. Dr. Ir. Elfi Anis Saati, M.P. menerima SK Guru Besar
UNIVERSITAS Muhammadiyah Malang (UMM) punya dua Guru Besar baru di Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian-Peternakan. Hal itu diumumkan saat penyerahan Surat Keputusan Guru Besar oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VII Jawa Timur di Ruang Sidang Senat UMM, Kamis (16/7).
Keduanya yakni Prof. Dr. Ir. Elfi Anis Saati, M.P. dan Prof. Dr. Prof. Ilyas Masudin, ST., MLogSCM.Ph.D. Elfi sendiri mendapat Surat Keputusan Mendikbud menjadi Profesor atau Guru Besar di bidang Teknologi Hasil Pangan (THP). Sementara Ilyas sendiri menjadi Profesor atau Guru Besar di Bidang Logistik dan Rantai Pasok.
Kepala LLDikti Wilayah VII Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA. yang menyerahkan langsung Surat Keputusan tersebut kepada keduanya. Disaksikan seluruh pejabat stuktural dan dosen masing-masing fakultas. Penyerahan juga dapat disaksikan oleh sivitas akademika Fakultas Teknik dan Fakultas Peternakan-Pertanian lewat Zoom.
Beberapa karya Elfi banyak berhubungan dengan pewarna makanan alami yang berasal dari pigmen bunga. Tak tunggung-tanggung hasil penelitian Ketua Halal Center tersebut pernah menembus The Five Best Poster Product Halal Excelent at World Halal Research Kuala Lumpur serta menjadi reviewer jurnal internasional.
Sementara, Ilyas merupakan dosen Teknik Industri yang menjadi dosen pertama yang mendapat status sebagai ASEAN Engineer. Lisensi itu diterima dosen yang menyelesaikan pendidikan doktoral di RMIT University, Melbourne, Australia ini saat menghadiri konferensi ke-36 The ASEAN Federation of Engineering Organisations.
Rektor UMM Dr. Fauzan M.Pd. sendiri menyatakan, UMM sudah mencanangkan program Guru Besar Asuh, dimana Guru Besar yang telah ada diminta untuk mendampingi para dosen untuk segera mengurus jabatan fungsional tertinggi dosen ini. Program ini dalam rangka mengakselerasi jumlah Guru Besar yang ada.
Suprapto dalam sambutannya menyatakan, prosentase jumlah Guru Besar di Jawa Timur tiga persen dari jumlah nasional sebanyak 6 ribu orang. Tahun ini, secara pribadi Suprapto menargetkan 4 persen dari keseluruhan nasional. “Ini sangat memungkinkan. Target ini memicu saya untuk bekerja lebih giat lagi,” ungkapnya. (can)