2nd Icon Beat Conference - Bioenergy and Biodiversity for a Sustainable Environment, menjadi perhatian bersama di masa depan

Senin, 02 Agustus 2021 14:59 WIB   Fakultas Pertanian-Peternakan

Presentasi Assoc. Prof Juris Burlakovs dari Estonia yang ditayangkan pada channel Youtube "Pertanian Peternakan UMM"

     Pada gelaran kali kedua International Conference on Bioenergy and Environmentally Sustainable Agriculture Technology (Icon Beat) pada Rabu (28/7), sekitar 200 peserta dari berbagai institusi dalam dan luar negeri ikut berpartisipasi pada Zoom meeting yang ditayangkan live di Youtube “Pertanian Peternakan UMM”. 2nd Icon Beat yang diselenggarakan secara online oleh Fakultas Pertanian Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang, mendatangkan 6 pembicara yang kompeten, 3 diantaranya berasal dari Indonesia yakni Dr.Dadan Kusdiana, Prof. Didiek Hadjar dan Henik Sukorini, Ph.D. Sementara 3 pemateri lainnya adalah Prof.Hiroyuki Sakakibara (Jepang), Assoc. Prof Juris Burlakovs (Estonia) dan Assoc. Prof Zane Vincevica Gaile (Latvia).

     Keenam pembicara pada konferensi ini mengangkat topik yang menarik perhatian para partisipan. Dr.Dadan Kusdiana yang merupakan Direktur Energi Terbarukan dan Konservasi Energi membuka materi dengan pernyataan bahwa pentingnya peran bioenergy untuk mensuport transformasi energi. Hal ini diperkuat oleh Prof. Didiek Hadjar Goenadi sebagai peneliti Lembaga Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia yang mendorong masyarakat untuk berpikir lebih jauh tentang kelestarian lahan dan pemeliharaan stok karbon organik tanah. “Menghancurkan lahan gambut menyebabkan ketidakseimbangan lingkungan global,’ ungkap Assoc. Prof Zane Vincevica Gaile (Department of Environment Science, University of Latvia, Latvia) dalam paparan materinya. Selain itu, Assoc. Prof Juris Burlakovs (Department of Water Management, Estonian University of Life Science, Estonia) juga menambahkan bahwa peningkatan efisiensi sumber daya dan daur ulang adalah untuk mengurangi konsumsi bahan baku utama untuk kelestarian lingkungan.

     Lingkungan yang terjaga tentunya akan berdampak pada kualitas organisme, diantaranya pada tanaman. Menurut Prof.Hiroyuki Sakakibara (Department of Biochemistry and Applied Science, University of Miyazaki, Japan) tanah yang bernutrisi akan mendukung tanaman untuk melakukan biosintesis senyawa bioaktif, salah satunya flavonoid yang bisa melindungi tanaman dari kerusakan akibat paparan sinar UV. Sehingga harapannya, petani mampu menghasilkan produksi tanaman apapun dengan kualitas yang bagus. “Apalagi agrikultur merupakan salah satu sector yang memberikan sumbangan terbesar terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Oleh karena itu, menjadi tantangan bagi kita untuk mengembangkan kelestarian lahan dengan tidak membuat kerusakan lingkungan untuk menjaga kesuburan tanah”, ujar Henik Sukorini, Ph.D (Dosen Agroteknologi, FPP) sebagai pemateri terakhir. (RAN/hum)

Shared: