UMM menjadi tuan rumah PIMNAS 35 dari tanggal 30 November sampai 04 Desember lalu. Pastinya selain menjadi tuan rumah, UMM juga mengirimkan delegasi yang menjadi finalis di PIMNAS ke 35 ini. Salah satu finalis pimnas yaitu dari tim Fakultas Pertanian-Peternakan UMM. FPP mengirimkan 3 tim menjadi finalis di jenis pkm yang berbeda. 3 tim ini terbagi dari 2 tim dari jurusan Teknologi Pangan dan 1 tim dari jurusan Perikanan. Semua tim tersebut mengikuti PKM Riset Eksakta (PKM RE) dan mendapat penghargaan di PIMNAS ini. Sehingga menjadi kebanggaaan warga FPP.
Tim pertama dari jurusan Perikanan diketuai oleh Annisa Salsabila, dengan anggotanya ada Alif, Aufal, Shafira, dan Imroatin. Jeenis PKM yang diikuti yaitu PKM Riset Eksakta (PKM RE) dengan judul Teknologi Freeze Drying Bakteri Indiginus usus udang Vannamei guna mempertahankan Viabilitas dan upaya preventif Wabah Acute Hepatopacreonic necrosis disease. Tim ini memulai mengerajakan PKM dari tanggal 6 juni sampai 5 September tahun ini. MEreka terinpirasi dari munculnya Wabah Acute Hepatopacreonic necrosis disease (AHPND) yang menyebabkan kematian hingga 100% pada budidaya udang. Sehingga mereka memberikan solusi dengan menggunakan bakteri yang diisolasi dari saluran pencernaan udang yang diawetkan dengan metode pengeringan dingin. Topik ini yang membawa tim annisa menjadi the best presentation di PIMNAS ini.
Selain itu ada tim dari jurusan Teknologi Pangan yang diketuai oleh Delsi Anjarwati juga meraih penghargaan the best presentation di PKM RE juga. Dengan judul Efektivitas Tepung Ampas Kelapa dan Biji Alpukat dalam menurunkan Indeks Glikemik Roti Tawar Sebagai Pangan Alternatif Penderita Diabetes. “kami terinspirasi dari permasalahan penyakit diabetes melitus yang menyebabkan kematian no 2 di dunia, termasuk Indonesia yang menduduki peringkat ke 5 dengan jumlah penderita 25,71 jt jiwa dari total 200jt penduduk Indonesia,” jelas ketua tim. Judul ini yang membawa delsi dan tim berhasil mendapat penghargaan tersebut.
Tim satu lagi dari jurusan Teknologi Pangan yang menyabet penghargaan medali perak kategori poster. Judul yang dibawakan oleh Tim satu ini yang diketuai oleh Syntiya Inanda Khoidir yaitu Potensi Ekstrak Fenolik Bunga Anggrek Cybidium Golden Boy Sebagai Antioksidan Pada Pembuatan Flower Leathe. Berawal dari keluarga Syntiya yang gemar budidaya tanaman anggrek dan mengetahui kandungan pada bunga anggrek yaitu bisa sebagai antioksidan. Sehingga membawa tim ini ke PIMNAS dengan tujuan memperkenalkan kandungan anggrek Cybidium Golden Boy yang dapat diaplikasikan ke pangan yang baik untuk kesehatan terutama pada Wanita yang baik sebagai food beauty.
Yang pasti ketiga tim tersebut telah melewati banyak rintangan dan tantangan yang luar biasa, sehingga mereka dapat mencapai penghargaan tersebut yang tentunya mengharumkan nama kampus terkhusus fakultas mereka. “manajemen waktu antara penelitian dan kuliah menjadi tantangan besar bagi kami, apalagi sudah belajar di kelas tapi kami harus menjalankan penelitian juga, sehingga energi kami terkuras. Tapi terbayarkan dengan penghargaan yang kami raih, itu yang membuat kami senang,” jelas Annisa. Perjuangan yang luar biasa dari ketiga tim tersebut menjadi motivasi bagi semua mahasiswa di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan masa mudanya tidak hanya untuk jalan-jalan atau bermain tapi dengan melakukan hal yang bermanfaat untuk kedepannya. Selamat melanjutkan perjuangan untuk ketiga tim tersebut. (*/ram)